expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Rabu, 28 November 2012

Al-Mu'allim



Lagu bergenre spritique yang dirilis pada tahun 2003 ini memuat pesan yang menuturkan tentang sebuah kerinduan dan kekaguman seorang lelaki kepada seorang guru yang mengajarkan kehidupan dan makna sebuah pengabdian, guru yang mengubah dunia dengan risalah, perangai, cinta dan kasih sayangnya, ialah baginda Nabi Muhammad saw. 

Saya senang sekali dengan sosok Sami Yusuf yang ditampilkan dalam video tersebut, ia tergambarkan sebagai seorang muslim yang sederhana, biasa dalam berpenampilan, namun luar biasa dalam berkepribadian. Pemuda yang berbakti kepada orang tua, gemar menebar kebaikan di mana pun berada, juga sebagai pemuda yang taat beribadah. 

Ia tampak bersemangat dalam optimisme hidup yang ia bangun,  menyatu dengan passion dan filosofis hidup yang begitu dalam dan penuh dengan makna. Lagu ini mengajarkan kita untuk berbangga dengan kepribadian   dan identitas kita sebagai muslim. en joy ^^

Al-Mu'allim..

Sabtu, 24 November 2012

Pemuda Sejati



****
Dengan berat hati harus diakui, kemerosotan masyarakat saat ini paling kentara ditandai dengan kemerosotan mentalitas pemuda-pemudinya. Kita bisa lihat pelaku seks bebas adalah pemuda, pemadat adalah pemuda, pelaku tawuran adalah pemuda, suporter-suporter anarkis adalah pemuda, dan kebanyakan gelandangan adalah pemuda. Simpelnya, hancurnya masyarakat kita digawangi oleh kehancuran para pemudanya. Kebanyakan Pemuda saat ini sudah kehilangan segala-galanya; baik Identitas, Kapasitas, Integritas, maupun Kapabilitas. Alih-alih menjadi Bagian dari solusi malah ternyata menjadi bagian dari masalah!.

Kisah berikut semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita. Kisah ini akan memberi gambaran kepada kita Bagaimana sesunggunya karakteristik ideal dari seorang pemuda. Dari cerita berikut setidaknya kita akan mendapat ibroh tentang Ketaatan kepada Allah Swt, rasa Tanggung Jawab, Kepedulian, serta Persaudaraan. Berikut penggalan kisahnya;
***

~AL-GHINAT- MUHASABAH


****
Sinar mentari kian memudar,
Lembayung senjapun makin merona,
Membias indah kewajah rembulan,
Yang malu-malu menyapa sang malam.

Untaian bintang berkelip benderang
Menghias angkasa yang gelita
Kucoba arungi malam yang sunyi
Didalam zikir hatiku padanya,

****
Ya Allah.. ini malamMu tlah singgah
Kedalam hati hambaMu yang resah

Ya Allah... lukisan malamMu nan megah
Iringi daku sujud bermuhasabah

****
Sinar mentari bersinar lagi,
Menyapa kilauan siembun pagi,
Kicau kenari sapa melati,
Menjadi melodi warnai hari,

Langit biru berhiaskan awan,
Mengajak sang surya beranjak terang,
Hangat sinarnya beri harapan,
Tuk isi hari yang tlah kau beri.

****
Ya Robbi... siangMu kini kembali,
Kan kucari rizki dan taqwa diri,
Ya Robbi... kini kian aku sadari,
Dimalam dan siang hari.

.:. Munsyid: al-Ghinat
Nasyid: Muhasabah

Jumat, 23 November 2012

Kontemplasi Keimanan



Dalam satu hentakan buas, peluru itu menumbuk seikat kepala yang dingin dan penuh dengan ide brilian. konservasi momentum yang terpenuhi menjadikan energi peluru itu terpecah ke dalam dua bagian, satu menjadi energi gerak ideologi dan satu menjadi energi potensial akan kebangkitan sebuah pemikiran.

ini langkah perjuangan kami, kontemplasi abadi dalam puing-puing cahaya yang dulu pernah merona,
ini tangga ekskalasi kami, yang mengantarkan tubuh dan jiwa kami ke dalam sentuhan lembut langit di awan pahala,

satu persatu dedaunan yang hinggap dalam kolam, menyibak pikiran keruh yang menghalangi jernih suara iman, meluap tinggi, menciptakan buih-buih melodi yang mengiringi derap langkah pejuang yang lelah di satu jalan yang berarah.

ingatkan mereka yang kini asyik berambivalensi dengan citra diri,
yang palsu dan menipu,

ingatkan, namun jika tetap melakukan,
maka biarkan, lalu diamkan
karena suatu hari nanti, boroknya akan menganga,
membagi bau anyir dan bau pesing kepada umat tercinta,

mari kita lihat kelak, siapa yang akan rontok gigi taring idealismenya,
siapa yang akan kehilangan mahkota militansi dakwah yang luhungnya,
sejenak terkapar, sehati kebenaran itu akan terungkap dan menetap dalam sanubari.

intifadha yang terkuantisasi dalam satu paket gelombang perjuangan,
terhanyut dalam langkah kontinyu meraup batu kerikil di atas senjata dan tank baja,

ini darah kami, ini kehormatan iman kami,
merahnya api dalam sekam pencetak baja prajurit tak semerah tangisan dan airmata kami, bersimbah penuh peluh dan duri yang telah terlalui,

suatu hari nanti, saat institusi itu tegak kembali,
suatu hari nanti, ketika akidah berdaulat dalam sehelai panji kemuliaan,
engkau akan tahu dan dunia akan mencatat!
atas kembalinya sejarah yang berulang,
sebagai balasan atas hakikat perjuangan,

untuk melangkah meninggalkan nestapa dan melesat menuju cahaya keabadian,
menuju rona abadi yang berpijar menerangi sudut-sudut dunia yang gelap.

selamat berjuang sahabatku,
semoga Allah memberkatimu..

Rabu, 21 November 2012

Mengubah Dunia



Rabu, 21 November 2012. Hari ke-247 bergelut dengan skripsi. Rasa-rasanya baru kemarin memulai
skripsi, tapi beberapa hari terakhir saya mulai tersadar bahwa angka 247 ternyata angka yang terlalu besar untuk sebuah awal yang baru. Terlebih ketika menyaksikan beberapa teman-teman satu angkatan di Unpad sudah mendapatkan gelar sarjana dengan durasi waktu yang tidak cukup lama.

Sejenak saya mulai memutar ulang kembali memori, wah, ternyata setelah dihitung dengan seksama, hampir dua bulan meninggalkan penelitian tanpa progres sama sekali. dua bulan itu ada yang tersita karena aktivitas mengajar plus aktivitas-aktivitas yang kurang terlalu produktif. Aplikasi manajemen prioritas mulai berada dalam kegoncangan yang luar biasa.