Lihatlah tatapan mentari di ufuk timur,bertaburkan pendaran bintang fajar,
tertawa sendu memandangi hati,
laksana sorotan mata bidadari yang mengintip bumi,
menatap penuh kagum para hamba Allah
yang tersungkur sujud menundukkan jiwa
kepada Rabbnya
Di antara awan pagi ia berlayar,
menjaring sayap reruntuhan malam,
agar tak jatuh ke bumi, agar tak terjun di tanah landai,
Seruling keanggunannya mencemburui kabut senja,
yang telah layu dimakan usia dan derita,
perlahan namun pasti,
denting suaranya memutar daun yang berguguran,
menari dengan lincah diantara serbuan angin pagi.
merah merona di antara kepakan burung-burung dara,
yang melenyap karena terbias sinar indahnya,
persis ketika ku tatap indah kedua matanya,
yang memantulkan rasa kagum dan malu,
terkagum aku karena pesona keindahannya,
terhinggap malu karena luntur keberanianku,
saat tatapan terjatuh pada matanya
yang bening, dalam dan jauh menyeruak
ke dalam lorong jiwaku yang sempit dan gelap,
seakan tahu isi setiap detail dalam hati,
seakan hafal setiap kata yang tertahan oleh lidah.
aku rindu pada lukisan pagi yang indah terbayang,
aku rindu pada siluet senja yang cerah membayang,
Sahabat, seandainya engkau disini,
kan ku ajak engkau menari bersama pagi,
kan ku ajak engkau berlari menyalip sinar mentari,
namun engkau tak lagi ada disampingku.
di sini aku menantimu, wahai sahabat..
ya Allah, ya Rahman..
kebesaranMu sungguh tiada terukur,
kecintaanMu pada hambaMu sungguh tak terbilang,
ya Allah, ya Rahim..
karuniakanlah kepadaku,
keimanan seperti embun pagi yang menyejukkan,
ketakwaan seperti lembayung senja yang meneduhkan,
tekad dakwah seperti angin yang membelai bara api,
kesabaran seperti air yang mengaliri samudera.
ya Allah, ya Ghaffur..
ampunilah segunung dosaku,
dosa yang kian hari kian bertambah,
dosa yang sama namun di waktu yang berbeda,
yang membuatku semakin jauh dariMu,
ya Allah, ya Razzaq,
lindungilah aku dari keindahan dunia yang palsu,
dari kecantikan wanita yang menipu,
dari kecintaan harta yang merayu,
cukupkanlah rizkiku,
deralah nafsuku,
kuatkanlah agamaku,
ya Allah, ya Latif,
pilihkanlah untukku seorang pendamping hidup terbaik,
yang mengerti akan cintaku padaMu,
yang akan melahirkan dan mendidik putra-putriku,
yang selalu mengingatkanku agar tak lupa kepadaMu,
kepada nikmatMu,
kepada kebesaranMu,
ya Allah, ya Fattah,
bukalah pintu hatiku,
luaskanlah ruang sabarku,
cerahkanlah dinding takwaku,
agar cerah wajahku saat di dunia,
dan indah saat di akhirat sana,
ya Allah, ya Mujib
kabulkanlah pintaku,