Salam Inspirasi...
Senang dapat berjumpa dengan Anda semua. Perkenalkan,
nama saya Fenfen Fenda Florena. Saya lahir di Bandung, 17 Agustus 1989. Saya menempuh
pendidikan sarjana Fisika di Universitas Padjadjaran, Bandung. Aktivitas saya saat
ini adalah mengajar, melakukan riset dan memberikan pelatihan kepemimpinan – manajemen organisasi,
serta memberikan konsultasi pendidikan bagi para remaja dan mahasiswa.
Saya sangat senang sekali menulis. Karena dengan menulis, saya bisa
menuangkan isi pikiran (ide, gagasan) dan segala macam perasaan saya yang
campur aduk (marah, sedih dan senang). Ibu saya pernah bilang, sewaktu kecil,
saya sering memukul batang pohon pisang, batang pohon pepaya sampai dinding
rumah ketika marah atau menangis. Sekarang, ibu dan ayah saya bilang ternyata
saya telah berubah dan tumbuh menjadi manusia tanpa emosi, padahal kenyataannya
tidaklah begitu. Saya masih Fenfen kecil yang senang bermain kelereng, saya
masih Fenfen kecil yang senang ketika bahagia, menangis ketika bersedih. Hanya
saja, semua saya tuangkan dalam bentuk puisi, syair dan tulisan, dan hal itulah
yang membuat saya stabil.
Saya ingin menjadi seorang Idealis. Idealis artinya menjadi manusia yang
penuh sikap optimistis, memiliki sikap integratif, bersatu antara benih yang
ditanamkan dalam niat dengan buah yang disemai dalam ucap dan sikap. Saya bercita-cita
menjadi seorang polymath. Artinya seseorang yang telah meneguhkan dirinya
dalam proses panjang hingga bertansformasi menjadi seorang longlife learner, seorang pembelajar sejati yang tak kenal dimana batas
ruang dan waktu. Belajar, belajar dan terus belajar.
Selain berisi tentang kisah inspiratif, marketing dakwah dan puisi, blog ini bercerita tentang perjalanan,
perjuangan serta pengalaman kehidupan saya dalam meraih pencapaian hidup. Saya
ingin membuktikan bahwa tidak ada yang tidak bisa kita lakukan. Kita bisa
menjadi apa yang kita mau, hanya
kemalasan dan ke-tidakmau-an lah yang menjadi penyebab gagalnya kita dalam
meraih pencapaian. Sebagaimana peribahasa lamun
keyeng, tangtu pareng. Artinya, ketika kita menginginkan sesuatu, sesulit
dan sebesar apa pun keinginan itu untuk diwujudkan, kita harus yakin dan
percaya bahwa kita bisa meraih pencapaian tersebut. Hal itulah yang senantiasa mendorong kita untuk terus bergerak sampai batas maksimal kemampuan kita.
Begitu banyak dan besar ekspektasi yang diberikan kepada kita untuk
melakukan perbaikan dan perubahan yang lebih baik dari satu lompatan waktu ke
lompatan lain. Sobat, menerima
ekspektasi memanglah sulit, namun ketahuilah bahwa. yang lebih sulit adalah
melihat kekurangan diri. Menilai ekspektasi jelas rumit, namun yang paling rumit
adalah belajar menilai diri sendiri. Semoga ekspektasi yang besar, disertai
dengan niat yang benar. Semoga niat yang benar selalu ada yang menyertai.
Terakhir, dengan penuh harap. Semoga sepotong
mozaik karya ini dapat berkontribusi untuk perubahan yang revolusioner,
mengakar dan menginspirasi. Semoga sedikit banyak ilmu yang kita dapatkan dapat
melecut kita untuk lebih baik lagi, untuk membuktikan kepada dunia bahwa kita
bisa dan bukan makhluk sisa. Keep Hamasah!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar