Ya Alloh..
tepat hari ini, satu batu loncatan telah aku lewati. Satu dari seribu lembar ikhtiar yang pernah ku bentangkan dalam kitab hidupku. Rasa syukur sungguh pantas kupanjatkan atas lembut rahmanMu. membesar hatiku bukan karena gelar yang didapat, bukan pula karena pujian yang ku dapat, namun bercahaya tahta kebanggaanku karena diriku yang tak kenal henti berjuang mengalahkan segala rasa dan asa. Kini ku proklamasikan kepada dunia bahwa penat dan malas tak lagi menjadi penjajah utama.
Ya Alloh..
Kini, di depanku terbentang seribu cabang pilihan, di setiap ujungnya ada puluhan ranting keputusan, di setiap rantingya, tumbuh dedaunan yang memekarkan saripati kehidupan. Satu kali salah melangkah, maka lenyaplah sejuta asa yang telah tertanam.
Ya Alloh..
aku akan pergi jauh dari kampung halamanku,
meninggalkan rahim keberkahan yang melahirkan semangatku,
Bimbinglah aku ya Rabb, agar tak jatuh di tanah landai dan gersang,
agar aku tak tersesat di dunia dan tersiksa di akhirat sana.
Setiap hari ku persiapkan bekal untuk bisa kembali ke sana,
sebuah tempat yang dulu pernah membesarkan hatiku,
Setiap detik ku isi dengan melejitkan valensi diri,
agar aku bisa kembali dengan wajah yang berseri.
Ku lahap semua ilmu yang ku perlukan,
Ku bentangkan ilmu yang ku sajikan.
Saat ini,
Aku hanya mampu membawa biji-biji melati,
telah ku tanam di antara gundukan tanah di kebun-kebun waktu.
Ketika suatu hari nanti, ya ketika saat itu tiba,
aku berjanji untuk datang membawa sekebun bunga melati yang tengah mekar dan mewangi,
dan kan ku berikan semuanya untuk mereka yang sangat berjasa dalam hidupku.
Ya Allah..
kabulkanlah pintaku..
Ya Allah..
kabulkanlah pintaku..
di tulis di kampus perjuangan, kampus seribu kenangan.
Jum'at 19 April 2013