Para pejuang itu bagaikan seekor burung kecil,
Di kala sang fajar mengangkasa di langit pagi, si mungil diajarkan ketangkasan, teknik terbang dan strategi berburu
oleh sang ayah, agar ia kelak menjadi seekor predator penerbang &
pemburu yang ulung.
Namun, di kala bulan mulai bertengger d
lengkung langit malam, sang induk selalu memanjakannya dengan cerita
tentang makna sebuah kasih sayang, cinta dan pengorbanan, agar si mungil
kelak menjadi seekor seniman pelembut & peramah kepada sesama.
Karena kelak, suatu saat nanti. semua orang tahu bahwa ia akan terbang
menuju dimensi langit baru kehidupannya, meninggalkan sarangnya.
Jika saat itu telah tiba, ia akan terbang meliuk-liuk dengan lincah di
rerumputan angkasa, menyusuri lorong langit panjang yang tiada tepi
walau suatu saat badai pasti menghadang.
Lihatlah betapa
hebatnya ia,kepakan sayapnya yang kekar mampu menyingsingkan awan-awan
kelabu, seraya meniupkan angin ketenangan bagi sesama.
Tatapan
matanya menyala tajam penuh siaga,siap menukik tajam untuk menerkam sang
mangsa. Siapa pun yang berani menghalangi dan merintangi tujuannya akan
berhadapan dengan mahkota kewibawaan & kebijaksanaannya.
Sahabat, mungkin saat ini kita masih seperti burung yang kecil, sayap
kita masih terlalu mungil untuk menghadapi angkasa kehidupan yang penuh
dengan sesuatu yang baru. kita masih minim pengalaman serta butuh banyak
ilmu agar kita semakin mantap dalam menjalani kehidupan.
Namun
percayalah, tak lama lagi kita semua akan tumbuh besar menjadi pribadi
yang berkualitas dan penuh wibawa, pribadi yang ditakuti lawan dan
disegani kawan.
Ingatlah sahabat, tanggung jawab kita akan bertambah besar seiringan dengan usia kita yang juga semakin bertambah.
be a warrior!
~ Lembaga Dakwah Sekolah Hizbut Tahrir Indonesia
Sumedang,
.:. longlife motivation, endless inspiration .:.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar