Dalam satu hentakan buas, peluru itu menumbuk seikat kepala
yang dingin dan penuh dengan ide brilian. konservasi momentum yang
terpenuhi menjadikan energi peluru itu terpecah ke dalam dua bagian,
satu menjadi energi gerak ideologi dan satu menjadi energi potensial
akan kebangkitan sebuah pemikiran.
ini langkah perjuangan kami, kontemplasi abadi dalam puing-puing cahaya yang dulu pernah merona,
ini tangga ekskalasi kami, yang mengantarkan tubuh dan jiwa kami ke dalam sentuhan lembut langit di awan pahala,
satu persatu dedaunan yang hinggap dalam kolam, menyibak pikiran keruh yang menghalangi jernih suara iman, meluap tinggi, menciptakan buih-buih melodi yang mengiringi derap langkah pejuang yang lelah di satu jalan yang berarah.
ingatkan mereka yang kini asyik berambivalensi dengan citra diri,
yang palsu dan menipu,
ingatkan, namun jika tetap melakukan,
maka biarkan, lalu diamkan
karena suatu hari nanti, boroknya akan menganga,
membagi bau anyir dan bau pesing kepada umat tercinta,
mari kita lihat kelak, siapa yang akan rontok gigi taring idealismenya,
siapa yang akan kehilangan mahkota militansi dakwah yang luhungnya,
sejenak terkapar, sehati kebenaran itu akan terungkap dan menetap dalam sanubari.
intifadha yang terkuantisasi dalam satu paket gelombang perjuangan,
terhanyut dalam langkah kontinyu meraup batu kerikil di atas senjata dan tank baja,
ini darah kami, ini kehormatan iman kami,
merahnya api dalam sekam pencetak baja prajurit tak semerah tangisan dan airmata kami, bersimbah penuh peluh dan duri yang telah terlalui,
suatu hari nanti, saat institusi itu tegak kembali,
suatu hari nanti, ketika akidah berdaulat dalam sehelai panji kemuliaan,
engkau akan tahu dan dunia akan mencatat!
atas kembalinya sejarah yang berulang,
sebagai balasan atas hakikat perjuangan,
untuk melangkah meninggalkan nestapa dan melesat menuju cahaya keabadian,
menuju rona abadi yang berpijar menerangi sudut-sudut dunia yang gelap.
selamat berjuang sahabatku,
semoga Allah memberkatimu..