Istighfar
Ya Allah,
Engkau beri kami mata, tapi kami sering gunakan untuk
melihat yang tidak pantas kami lihat; kami tidak menggunakannya untuk membaca
ayat-ayat-Mu.
Engkau beri kami telinga, tapi kami sering gunakan untuk
mendengar kata sia-sia; kami tidak menggunakannya untuk mendengar nasehat.
Engkau beri kami lidah, tapi kami sering gunakan untuk
berbohong dan menggunjing; kami tidak menggunakannya untuk berdakwah, saling
menasehati dalam kebenaran.
Engkau beri kami tangan, tapi kami sering gunakan untuk
menzalimi orang dan menzalimi kami sendiri; kami tidak menggunakannya untuk
menyingkirkan kemungkaran.
Engkau beri kami kaki, tapi kami sering gunakan untuk
melangkah menuju tempat maksiat; kami
tidak menggunakannya untuk pergi berjihad.
Engkau beri kami akal, tapi akal itu jarang kami gunakan
untuk memikirkan bagaimana berhukum dengan syari'at-Mu, akal kami yang liar
justru sering memakainya untuk
memikirkan hal-hal
yang kotor dan licik.
Ya Allah, andaikata Engkau cabut itu semua?
Kalau Engkau cabut mata ini, bagaimana kami bisa melihat
indahnya dunia?
Kalau Engkau cabut telinga ini, tentu bagi kami dunia ini
akan sunyi tanpa nada dan irama?
Kalau engkau cabut lidah ini, tentu kami tak sanggup teriak
minta tolong di kala ada marabahaya.
Kalau engkau cabut tangan kami, bagaimana akan menangkis
serangan yang menghujam dada.
Kalau Engkau cabut kaki kami, kemana kami akan berlari
ketika bencana melanda.
Dan kalau Engkau cabut akal kami, kami tak tahu apakah kami
ini binatang atau manusia
Ya Allah..
Engkau beri kami usia hingga setua ini, tapi kami sering
lalai hingga usia itu berlalu percuma.
Nafas demi nafas Engkau berikan, tapi tidak menjadi amal
apapun jua.
Sehat lebih menyertai hari-hari kami, tapi tidak membuat
kami ringan untuk berjihad.
Cahaya matahariMu menerangi kami setiap hari, tapi kami
justru mencari kegelapan.
Bumi yang Kau sediakan untuk berpijak, sering kami
injak-injak dengan penuh kesombongan
Langit yang Kau ciptakan sebagai atap, jarang mengingatkan
kami kepada keagungan-Mu, padahal kami tidak pernah akan sanggup mengungkap
rahasianya.
Ya Allah, kami sungguh ngeri.
bila detik-demi-detik yang telah Kau berikan, di akherat
nanti menuntut mengapa dia kami sia-siakan.
bila setiap molekul oksigen-Mu yang pernah kami hirup dengan
cuma-cuma, di hari kiamat nanti menuntut kami mengapa dia kami gunakan untuk
maksiat kepada-Mu ya Allah.
bila kesehatan kami akan meringankan timbangan amal kami,
karena selama kami di dunia kami anggap ringan sehat
pemberian-Mu ini ya Allah.
bila cahaya matahari-Mu membakar kami di padang mahsyar,
karena cahayanya yang ramah setiap pagi tidak menjadikan-
kami mengingat kasih sayang-Mu.
bila bumi yang perkasa menghimpit kami di alam kubur,
karena selama di dunia kami dengan congkak berjalan di
punggungnya
bila langit yang agung menimpa kami di hari kiamat,
karena kami lupa keangungan penciptanya.
Ya Allah…
Orang tua sangat menyayangi kami, tapi kami amper tak pernah
membalas budi mereka.
Saudara dan kerabat menjaga kami sejak kecil, tapi kami lama tidak bertutur
sapa dengan mereka
Tetangga menjaga rumah kami kalau kami pergi, tapi kami
jarang peduli dengan kesulitan mereka.
Teman sejawat selalu membantu, tapi kami hanya ingat padanya
ketika kami butuh lagi pertolongan mereka.
Pasangan hidup mendampingi kami di kala suka dan duka, tapi
kami sering berkhayal pada orang selain dia.
Anak-anak kami adalah harapan kami kelak,
tapi kami tidak memperkenalkan mereka pada Tuhan dan Rasul
Teladan mereka.
Ya Allah, Bila engkau cabut nikmat ini,
Andaikata dulu ibu kami mengaborsi kami,
lewat siapa lagi kami harapkan curahan Kasihmu ya Allah?
Andaikata kerabat kami memusuhi kami,
lewat siapa lagi kami harapkan Kau menanggung kami ya Allah?
Andaikata tetangga kami tak lagi peduli pada kami,
lewat siapa lagi kami harapkan Kau jaga rumah dan keluarga
kami ya Allah?
Andaikata teman sejawat kami mengucilkan kami,
lewat siapa lagi kami harapkan Kau beri kesempatan kami maju
ya Allah?
Andaikata pasangan hidup kami selingkuh di belakang kami,
lewat siapa lagi kami harapkan cinta-Mu ya Allah?
Andaikata anak-anak kami semua durhaka melawan kami,
lewat siapa lagi kami harapkan kebahagiaan dalam hidup kami
dariMu ya Allah?
Oh Ya Allah, Ampunilah kami ya Allah,
selama ini kami tak juga mensyukuri nikmat yang begitu besar
ini ya Allah.
Ya Allah…
Engkau telah beri kami nikmat yang tak terhingga.
Engkau mengeluarkan kami dari rahim ibu kami tanpa membawa
apa-apa.
Namun kini kadang-kadang ada makanan yang lezat terhidang di
hadapan kami.
ada pakaian yang bagus menghiasi tubuh kami.
ada rumah tempat kami berlindung dari hujan dan terik
matahari.
kami mudah menggunakan kendaraan ke tempat yang kami mau.
ada sejumlah uang di dompet atau rekening kami.
Dan ada pula sedikit banyak penghormatan yang disematkan
orang pada kami.
Tapi mengapa kami masih suka mengeluh ya Allah, seakan
nikmatMu tiada cukup.
Mengapa selama ini kami tak pandai mensyukurinya ya Allah?
Makanan lezat itu tidak membuat tubuh kami makin giat
beribadah.
Pakaian bagus itu tidak membuat kami tergerak untuk menghias
jalan-Mu.
Rumah megah itu tidak bercahaya oleh bacaan Qur'an dan
Majlis orang-orang shaleh.
Kendaraan itu tidak membawa kami ke majlis ilmu maupun
ladang-ladang jihad.
Uang yang banyak itu belum menjadi manfaat bagi kaum dhuafa
atau anak-anak yatim.
Apalagi kehormatan ini, orang bertanya siapa yang telah
mereguk manfaatnya.
Ya Allah…
Padahal mudah sekali bagiMu untuk meminta kembali apa yang
Engkau titipkan.
Kau bisa kirim bakteri, sehingga makanan ini jadi berbahaya
bagi manusia.
Kau bisa kirim jamur sehingga pakaian ini menjadi kusam dan
busuk baunya.
Kau bisa kirim api, sehingga rumah ini terbakar sempurna.
Kau bisa kirim bencana, sehingga kendaraan itu rusak binasa.
Kau bisa kirim banyak masalah, sehingga uang yang banyak itu
ludes seketika.
Kau bisa buka aib kami pada manusia, sehingga dari
kehormatan itu justru malu yang ada.
Ya Allah, Engkau begitu menyayangi kami, sungguh kami
manusia yang durhaka.
Ya Allah..
Kau curahkan ilmu kepada kami, tetapi ilmu itu belum banyak
kami amalkan dan kami gunakan untuk membawa manusia agar selalu ingat
kepada-Mu.
Kau mudahkan kami sholat, tetapi sholat itu belum membuat
kami mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar; pula sholat kami jauh dari
khusyu'.
Kau mudahkan kami puasa, tetapi puasa kami belum membuat
kami mencintai orang-orang yang lapar dan dahaga bertahun-tahun lamanya.
Kau mudahkan kami shodaqoh, tetapi masih terselip perasaan
riya' di dada.
Kau mudahkan kami berzikir, tetapi zikir kami sebatas di
masjid dan rumah-rumah saja.
Sungguh malu kami menghadapMu ya Allah, apalagi memohon
sesuatu kepadaMu.
Tapi bila tidak kepadaMu, kepada siapa lagi kami harus
memohon?
Kabulkanlah permohonan kami yang hina berikut ini ya Allah..
Duhai Allah..
Jadikanlah mata ini penglihatanMu ya Allah, agar ia hanya
melihat hal-hal yang halal dilihatnya.
Jadikanlah telinga ini pendengaranMu ya Allah, agar ia hanya
mendengar hal-hal yang halal didengarnya.
Jadikanlah lidah ini gaung wahyuMu, agar manusia hanya
merasakan kedamaian dan cinta dariMu.
Jadikanlah tangan ini perpanjangan Kasih SayangMu ya Allah,
Perjalankanlah kaki ini ke tempat-tempat yang Engkau ridha.
Dan selimuti akal ini selalu dalam cahaya kebijaksanaanMu –
wahai Al-Hakim.
Duhai Allah
Jadikanlah agar ilmu yang Kau bagi pada kami, bermanfaat dan
menyelamatkan kami di dunia dan di akherat
Jadikanlah agar harta yang Kau titipkan pada kami, selalu
barokah bagi manusia, terutama kaum dhuafa
Jadikanlah agar jabatan yang Kau amanahkan pada kami,
senantiasa kami gunakan untuk melayani ummat, melindungi yang lemah dan
tertindas, dengan menerapkan syari’atMu
Jadikanlah keluarga kami keluarga yang penuh cinta,
sakinah-mawaddah wa rahmah
Jadikanlah anak-anak kami anak-anak sholeh, yang doanya akan
menerangi kubur-kubur kami
Jadikanlah makanan yang kami makan energi ibadah kami
Jadikanlah pakaian yang kami pakai, manifestasi ketaqwaaan
kami
Duhai Allah
Berilah pada mereka yang kesempitan, hati dan dunia yang
lapang
Berilah pada mereka yang sakit, kesembuhan dan sehat yang
tidak melenakan
Berilah pada mereka yang miskin, kekayaan yang tidak
melalaikan
Berilah pada mereka yang tertindas, kemerdekaan yang tidak
memperdayakan
Berilah pada mereka yang sendirian, jodoh-jodoh yang
kepadaMu akan saling mendekatkan
Duhai Allah
Berilah hidayah pada para pemimpin kami, agar mereka
mengurus dan melayani kami dengan syariatMu yang penuh berkah, dan jadilahkan
kami bersatu dalam menerapkan syariatMu ya Allah
Kami rindu dengan Rasulullah, dengan Khulafaur Rasyidin,
dengan para Khalifah,
dengan keadilan, kemakmuran dan keberkahan yang diciptakan
oleh penerapan SyariahMu,
dengan keberanian Thariq bin Ziyad ketika membakar kapalnya
untuk menghapus keraguan pasukannya
dengan kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz sehingga rakyat tak
ada lagi yang pantas menerima zakat.
dengan kejeniusan Harun ar-Rasyid ketika membangun
pusat-pusat ilmu pengetahuan di Baghdad
dengan ketegasan al-Mu’tashim Billah yang menyerbu Romawi
untuk membela kehormatan seorang muslimah.
dengan kemuliaan jihad Salahuddin al-Ayubi ketika
memperlakukan Richard Lion Heart yang terluka
dengan keyakinan Muhammad al-Fatih ketika masuk
Konstantinopel untuk memenuhi nubuwah Rasul
dengan ketegasan Sultan Abdul Hamid ketika menolak
tawaran-tawaran zionis di Palestina
Berilah kami nikmat sebagaimana Engkau telah beri nikmat
kepada mereka ya Allah
Kami yakin bahwa RasulMu benar, Khilafah ala minhajin
Nubuwwah akan datang lagi,
Berilah kesempatan kami untuk menyaksikan kebesaranMu itu ya
Allah,
dan berilah kami kekuatan dan kesabaran untuk menyumbangkan
harta dan jiwa kami dalam perjuangan itu.
Amien ya Rabbal Alamien
oleh : Fahmi Amhar,
Allah berfirman, “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau selama berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku pasti akan memberikan ampunan kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan mempedulikan (kecil dan besarnya dosa). Wahai anak Adam, andaikata dosa-dosamu sampai ke Langit kemudian engkau memohon ampunan kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh Bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak menyekutukan-Ku sedikit pun, maka pasti Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh Bumi." (HR.At-Tirmidzi)