expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Sabtu, 18 Februari 2012

Ibuku Pahlawanku..


Ibuku Pahlawanku..

Ibuku adalah orang yang paling hebat. Ia adalah pahlawanku. Aku bangga kepadanya.

Ibu tidak memiliki sayap dan tidak punya otot yang kuat. Tapi ia lebih hebat dari jagoan manapun.

Tanpa ibu, aku tak akan pernah ada di dunia.

Ibu mengandung dan membawa diriku di dalam perutnya selama Sembilan bulan.
Aku belum kuat tumbuh di luar.

Nyaman dan hangat sekali berada di dalam sana. Perut ibu jadi gendut dan berat.
Ibu merasa lelah, tapi ia tak pernah mengeluh.

Ketika aku lahir, ibu merasa sangat kesakitan. Tapi ibu tidak marah kepadaku.

Ibu malah tersenyum dan menangis.
Bukan karena sedih, tetapi karena bahagia.

Ibu memeluk dan menciumku. Pelukan pertama ibu menghentikan tangisku dan membuatku tenang.

Ibuku Pahlawanku..

Saat aku masih bayi, tak ada yang dapat aku lakukan. Jika aku ingin sesuatu, aku hanya bisa menangis.

Ibu segera memeluk dan mengayunku dalam dekapannya. Aku merasa nyaman berada dalam pelukan ibu.

Ibu selalu ada untukku. Malam haripun ibu sering terjaga dan menemaniku.

Saat aku lapar, haus, atau apabila popokku basah, ibu dengan sigap memenuhi kebutuhanku.
Meski mengantuk, ibuku berjaga setiap waktu.

Ketika aku sakit, ibu menjadi perawat nomor satuku.
karena badanku sakit, aku tidak berhenti menangis. Ibu tidak tidur karena berusaha menenangkanku siang dan malam.

Meski lelah, ibu tidak mengeluh.

Ibuku sangat pandai bernyanyi. Aku senang sekali mendengar nyanyian ibu.

Suaranya lembut, dan merdu sekali.

Ibu menyanyikan aku lagu tentang matahari, burung dan hujan.

Ibuku juga pandai bercerita.
Setiap malam ibu bercerita hingga aku tertidur. Tentang perahu keci, gajah dan kelinci.

Wajah ibu adalah yang pertama dan terakhir kulihat setiap harinya. Ibu selalu tersenyum.

Sekarang aku sudah besar. Lihatlah! Tubuhku sudah tinggi. Aku sudah bersekolah. Aku sudah dapat melakukan sesuatu sendiri.

Kata ibu aku adalah mataharinya yang shaliha. Aku tidak mengerti, tetapi aku senang menjadi anak shaliha.

Kata ibu karena itu aku disayang Allah.

Ibuku pahlawanku...

Aku akan membalas jasa ibu. Aku harus rajin belajar untuk meraih cita-citaku.

Aku berkata baik kepada ibu.
Aku selalu menuruti nasihat ibu.
Aku mendoakan ibu setiap hari.
Aku akan menjadi anak shaliha.

Aku sayang ibu dan ibu sayang padaku.
Kasih sayang ibu kepadaku besaaaar sekali, melebihi bumi dan planet-planet.

Sayangku pada ibu sepanjang matahari hingga Pluto. Kamu tahu planet terjauh itu bukan?

Aku selalu berdoa agar Allah Yang Maha Pengasih menyayangi ibuku.

Inilah doaku untuk ibu:

Allahummagh firlii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii saghiiraa

Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil.

(Cerita Inspiratif untuk si kecil menjelang tidur karya Aminah Mustari)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar