expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Jumat, 19 April 2013

My Unfinished Story



Ya Alloh..
tepat hari ini, satu batu loncatan telah aku lewati. Satu dari seribu lembar ikhtiar yang pernah ku bentangkan dalam kitab hidupku. Rasa syukur sungguh pantas kupanjatkan atas lembut rahmanMu. membesar hatiku bukan karena gelar yang didapat, bukan pula karena pujian yang ku dapat, namun bercahaya tahta kebanggaanku karena diriku yang tak kenal henti berjuang mengalahkan segala rasa dan asa. Kini ku proklamasikan kepada dunia bahwa penat dan malas tak lagi menjadi penjajah utama.   

Ya Alloh..
Kini, di depanku terbentang seribu cabang pilihan, di setiap ujungnya ada puluhan ranting keputusan, di setiap rantingya, tumbuh dedaunan yang memekarkan saripati kehidupan. Satu kali salah melangkah, maka lenyaplah sejuta asa yang telah tertanam. 

Ya Alloh..
aku akan pergi jauh dari kampung halamanku,
meninggalkan rahim keberkahan yang melahirkan semangatku, 
Bimbinglah aku ya Rabb, agar tak jatuh di tanah landai dan gersang, 
agar aku tak tersesat di dunia dan tersiksa di akhirat sana.     


Setiap hari ku persiapkan bekal untuk bisa kembali ke sana,
sebuah tempat yang dulu pernah membesarkan hatiku,
Setiap detik ku isi dengan melejitkan valensi diri,
agar aku bisa kembali dengan wajah yang berseri. 

Ku lahap semua ilmu yang ku perlukan,
Ku bentangkan ilmu yang ku sajikan.

Saat ini,
Aku hanya mampu membawa biji-biji melati,
telah ku tanam di antara gundukan tanah di kebun-kebun waktu.  

Ketika suatu hari nanti, ya ketika saat itu tiba,
aku berjanji untuk datang membawa sekebun bunga melati yang tengah mekar dan mewangi,
dan kan ku berikan semuanya untuk mereka yang sangat berjasa dalam hidupku.

Ya Allah..
kabulkanlah pintaku..
   

di tulis di kampus perjuangan, kampus seribu kenangan.  
Jum'at 19 April 2013




Selasa, 02 April 2013

Puisi Kehidupan





 Hari hari lewat, pelan tapi pasti
 Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
 Karena aku akan membuka lembaran baru
 Untuk sisa jatah umurku yang baru
  
 Daun gugur satu-satu
 Semua terjadi karena ijin Allah
 Umurku bertambah satu-satu
 Semua terjadi karena ijin Allah 

 Tapi… coba aku tengok kebelakang

 Ternyata aku masih banyak berhutang
 Ya, berhutang pada diriku
 Karena ibadahku masih pas-pasan 

 Kuraba dahiku

 Astaghfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk

 Kutimbang keinginanku

 Hemm… masih lebih besar duniawiku

 Ya Allah...

 Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
 Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
 Masihkah aku diberi kesempatan?

 Ya Allah….
 Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
 Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
 Astaghfirullah….

 Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
 Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah
 Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang
 Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu
 Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana
 Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana
 Ya Allah, Ijinkanlah

 (Chairil Anwar)