expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Senin, 30 April 2012

Hidup itu...

Hidup adalah sebuah kemandirian, karena ia tak pernah banyak meminta, karena ia tak pernah menagih airmata, ia tak banyak meminjam kata-kata, ia hanya menuntut tanda tanya :

dapatkah kita menjaga tatapan di tengah buram fatamorgana dunia? mampukah kita memelihara lisan di sekeliling hambar tipu daya dunia? akankah kita menganugerahkan kado keistiqomahan kepadaNya yang tak pernah bosan memberi ampunan dan rahmah kepada kita yang selalu bermuram durja?


kelak, setiap kita akan menemukan satu kenyataan yang terkadang menyisakan luka, yang akan menagih airmata, yang menyita kata-kata, namun itulah yang membuat kita dewasa.

Sabtu, 28 April 2012

The Pursuit of Happiness





Kebahagiaanku berada di jalan ini sungguh sangat luar biasa,
kenikmatan yang terasa karena mendaki menaranya sungguh  nikmat tiada terkira,
     

aku heran, kenapa tidak semua orang dapat merasakan keindahannnya,
aku heran, kepada  mereka yang menggadaikan sisa usia kepada dunia yang fana,
aku heran, kepada mereka yang menyerahkan semangat penuh warna masa muda,
sungguh ku heran kepada mereka yang putus asa karena ditinggal dunia,
yang sebenarnya hanya lewat, sekedar menyapa, lalu enyah entah kemana.
   Ketentraman menghirup udara perjalanan ini sungguh membuatku tenang,
seakan menuntun kepada aroma samudera mulia yang semilir merona,

sahabat,  
ada kenikmatan di ujung perjalanan ini, 
ada kebahagiaan di akhir perjalanan ini,
ada ketenangan di balik panjang perjalanan dakwah ini,
mari, siapa lagi yang hendak mendaki menara langit ini?  
mari, siapa yang hendak berjalan dalam perahu dakwah ini?
 menantikan jamuan Rasulullah saw tercinta di telaga Jannah yang abadi,
 bahagia, tenang dan tentram.
the pursuit of happiness..

www.inspirasimu-motivasiku.blogspot.com

Tentang Prinsip




      Ini semua bukan soal cita rasa, juga bukan tentang  angan- angan yang melayang entah kemana. Bukan pula tentang euforia semangat yang di satu waktu menyala penuh bara lalu lenyap di makan usia. Tapi ini adalah sebuah lukisan tentang satu cita-cita mulia, ini semua tentang  satu pandangan jauh yang terpaut pada arah jalan yang penuh makna. Sebuah prinsip hidup yang tak pernah mengenal kompromi dan putus asa!

   Sahabatku, setiap orang pasti punya impian, bukan? atau setidaknya semua orang pasti pernah bermimpi termasuk kita sendiri. alangkah celaka dan meruginya kita jika tak memiliki impian, bagaikan sebuah bulu yang tak memiliki kekuatan untuk terbang ke tempat yang ia tuju. Lebih berbahaya lagi jika ternyata kita hanya menyisakan satu butir impian kecil diantara ratusan etalase dunia kita. 

Sahabatku, 
angkasa terlalu luas jika cita-cita mu hanya selebar sungai,
bintang terlalu tinggi jika impianmu hanya setinggi pohon kelapa,
langit terlalu biru jika semangat hidupmu mulai memudar, 

Pejamkanlah matamu perlahan, telungkupkan kedua tangan di atas dada kurusmu, kuncupkanlah hatimu.
lalu dengarkan secara seksama suara apa yang terdengar dari sana?
jika ternyata ia masih memiliki kekuatan untuk mengungkapkan impian yang telah lama tersembunyi, maka sambutlah ia, raih semangatnya, peluk motivasinya kelak kau akan menjadi seorang pemimpi yang hebat!
namun, jika ternyata ia tak lagi menyisakan keberanian untuk sekedar melawan rasa malas dan takut  yang ada dalam dirimu,  maka  benamkanlah dirimu ke dalam tanah, karena sesungguhnya bagi dunia engkau telah lama mati!     

Apalah artinya hidup, jika tak memiliki impian hakiki.
apalah artinya mati, jika tak ada kehidupan abadi.


~Siluet impian

aku berlari melintasi lautan kerikil tajam,
di bawah lengkung langit malam,

tak kan kubiarkan mimpi ini karam,
meski perahu impian sempat tenggelam,
meski selalu saja ku temukan awan hitam,
bersembunyi di balik masa yang suram,

aku terus berlari menyibak jubah malam yang kelam,
di balik padang ilalang yang tak pernah tersiram,

disana ku temukan banyak impian yang karam,
yang menyerah karena pandangannya mulai buram,
yang tak kuat meneguh air kehidupan yang penuh garam.

kini tiba saatnya menatap siluet mimpi,
siluet harapan dan cita-cita,

www.inspirasimu-motivasiku.blogspot.com

Selasa, 24 April 2012

Lovely Sister




menjadi seorang ummu wa robbatul bait tidak mudah, bukan?
perlu kesabaran, kesadaran, dan kesederhanaan.
namun hakikatnya kan terungkap pula di kemudian hari,
tatkala sisa usia mulai menepi, arus pahala terus mengalir.
tatkala telaga Jannah menanti kedatanganmu,
semoga engkau kelak menjadi ratunya para bidadari,
Allahumma amin, ya Allah ya Karim..

Senin, 23 April 2012

kaca yang berdebu



kaca yang berdebu


 

Kaca Yang Berdebu
Album : Bahasa jiwa
Munsyid : Maidany

 

  Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
Ia sehalus sutera di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah-lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya
Tegurlah bila ia tersalah
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabarlah bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman

Kamis, 19 April 2012

Bergegas!






Hari sudah gelap, kawan.
mentari kini sudah lelap.

Sentuh qur'anmu, perkuat hafalanmu,
pertajam akalmu, perlunak hatimu.

Hari sudah berganti, kawan.
malam kini mulai menepi.
Buka kitab 'putih-merahmu', perkaya tsaqofahmu,
hayati setiap shaff paragrafnya, fahami apa indah maknanya,

semoga Engkau menjadi seorang 'pembina & binaan' yang baik. 


Israf, adalah kewajiban kita, 
jagalah setiap pejuang yang menjadi amanah kita, 
jaga pemahaman mereka dari pemahaman yang membelokkan dari perjuangan mulia ini,

Jaga nafsiyah mereka dari aktifitas yang menjauhkan dari keberkahan & ridh Ilahi,


hari sudah berteriak, kawan.
masa depanmu kini mulai kau bina.

lekaslah berlari, kawan. 
bukankah ada impian yang harus segera kau peluk?
bukankah ada amanah yang harus segera kau jaga?
bukankah ada kematian yang harus segera kau jamu?
bukankah ada syurga yang harus segera kau tuju?

Semoga Allah memberkatimu

Selasa, 17 April 2012

Inspirasi Pagi


Bagaimana kabar, pejuang?
masihkah keikhlasan menghiasi diri,
masihkah ketakwaan melindungi hati,
masihkah keimanan menjadi inspirasi?
masihkah tawadhu berpijak di bumi?

Bagaimana kabar, pejuang?
masihkah bersemangat melintasi lautan kerikil tajam,
di bawah senyap lengkung langit malam,

Jangan biarkan perjuangan ini karam, pejuang!
meski perahu keimanan sempat tenggelam,
meski selalu saja kau temukan futur awan hitam,
bersembunyi di balik masa yang suram,

teruslah berlari menyibak jubah malam yang kelam,
di balik padang ilalang yang tak pernah tersiram,

disana kan kau temukan banyak pejuang yang karam,
yang menyerah karena pandangannya mulai buram,
yang tak kuat meneguh air kehidupan yang penuh garam.

kini tiba saatnya menatap siluet perjuangan,
siluet peradaban dan kehidupan, 
demi mengembalikan pilar-pilar singgasana keimanan, 
mahkota ketakwaan..

Syariah - Khilafah..

~SELAMAT PAGI!
wahai, INSPIRASI BUMI!

Senin, 09 April 2012

Longlife motivation, endless inspiration.


Di satu sudut kota Mekah, seorang pemuda hitam legam sedang terbaring sambil terengah-engah menatap langit biru yang berenda awan tanpa ujung. Pandangannya kosong, matanya menatap perih, bukan karena lelah bekerja atau bergembala di tengah terik padang pasir, melainkan karena saat itu ia sedang disiksa oleh sang majikan, Umayyah bin Khalaf yang kala itu geram karena tingkah laku si  budak hitam memeluk agama baru yang dibawa oleh Muhammad bin Abdillah. Siapakah pemuda hitam yang kini tengah menggeliat itu? Ya, betul. Ia adalah Bilal bin Rabbah sang muadzin Rasulullah, si Habsyah hitam yang tak memiiki apa pun, bahkan tidak memiliki diri dan hidupnya sendiri yang kemudian menjelma menjadi teladan keimanan, pijar keteladanan perjuangan bagi umat muslim sampai saat ini.
Meski saat itu ia adalah seorang budak, namun keteguhannya dalam beriman menyalip derajat manusia-manusia yang bebas di mata Allah swt, meski saat itu ia adalah seorang miskin papa, namun keteladanannya dalam perjuangan telah menghantarkannya ke Syurga Allah yang super mahal, yang selalu didamba oleh setiap jiwa. subhanallah, bayangkan, ketika ubun-ubun bertopikan panas matahari, ditindihkanlah sebongkah batu besar ke atas dadanya yang tipis. Ayunan cambuk yang menyobek kulit dan dagingnya menemani hembusan angin padang pasir yang seakan lembut membelai tubuh kurusnya. Perih terasa, namun ternyata tidak ada kata yang keluar dari lisannya kecuali ucapan “Ahad… Ahad..”   Allahu akbar! Sungguh menakjubkan!
Kekuatan inspirasi seperti apa yang mampu membuatnya tegar sekokoh batu karang di tengah deburan ombak yang ganas demi mempertahankan keimanannya? Jenis motivasi seperti apa yang mampu menghantarkan seorang budak menjadi manusia yang dikenang bumi, dan dimuliakan para penghuni langit? Apakah karena dorongan untuk mendapatkan materi? Atau karena dorongan emosional semata? Tentu bukan. Mari kita buka al-Qur’an dan perhatikan secara mendalam penggalan surat yang mampu menyusup ke dalam hati siapa pun yang membaca dan merenungkannya :   

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin
diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka”
(QS at-Taubah [9] : 111)

Al-quwwah ar-Ruhiyah- kekuatan motivasi tiada henti, sumber inspirasi tiada batas
 Inspirasi inilah yang dimiliki oleh Bilal dan para sahabat lainnya, motivasi inilah yang menumbuhkan mentalitas baja dalam jiwa setiap pejuang yang tak kenal lelah menyusuri terjalnya jalan dakwah. Begitu dahsyatnya motivasi ini sebab bersumber dari segarnya bulir keimanan, yang menjadikan keridhoan Allah swt sebagai pucuk tujuan (ghayah al-ghayah).  Motivasi yang senantiasa mengasah militansi dakwah para pejuang Islam. Motivasi untuk mengharapkan keridhoan Allah swt yang akan berbalas pahala dan syuga. Nikmat syurga yang jika dibandingkan dengan senikmat-nikmatnya kehidupan dunia sangatlah tak sebanding. Nikmat dunia jika dibandingkan dengan nikmat syurga  ibarat setetes air dengan lautan yang sangat luas.  Penderitaan yang dialami ketika di dunia semasa menegakkan panji Islam pun tak kan terasa, kaki yang terluka karena tertancap duri kehidupan akan lekas sembuh kembali, pundak yang bungkuk karena berat dan besar amanah yang dipikul akan segera tegak penuh kemuliaan. Tubuh yang letih karena panjang perjalanan yang ditempuh akan terasa segar penuh ketenangan.  Mata yang sembab karena himpitan ujian dan cobaan  akan bersinar penuh cahaya kebahagiaan.  Setiap butir airmata dan bulir peluh yang terjatuh di jembatan dunia  akan menjadi saksi atas balasan pahala yang disediakan Allah bagi mereka yang istiqomah di jalanNya. pahala-syurga, pahala-syurga, pahala-syurga,amin, biidznillah.
Ingatlah sahabatku, jangan sampai di yaumil akhir nanti kita menyesal karena tak memiliki al quwwah ar-ruhiyah ini, hingga hari demi hari kita habiskan dengan aktivitas sia-sia yang tidak menghantarkan kita kepada keridhoan dan syurga-Nya, bahkan malah menjerumuskan kita kepada kemurkaan dan azab neraka-Nya. Naudzubillah. [#F4]