expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Sabtu, 28 April 2012

Tentang Prinsip




      Ini semua bukan soal cita rasa, juga bukan tentang  angan- angan yang melayang entah kemana. Bukan pula tentang euforia semangat yang di satu waktu menyala penuh bara lalu lenyap di makan usia. Tapi ini adalah sebuah lukisan tentang satu cita-cita mulia, ini semua tentang  satu pandangan jauh yang terpaut pada arah jalan yang penuh makna. Sebuah prinsip hidup yang tak pernah mengenal kompromi dan putus asa!

   Sahabatku, setiap orang pasti punya impian, bukan? atau setidaknya semua orang pasti pernah bermimpi termasuk kita sendiri. alangkah celaka dan meruginya kita jika tak memiliki impian, bagaikan sebuah bulu yang tak memiliki kekuatan untuk terbang ke tempat yang ia tuju. Lebih berbahaya lagi jika ternyata kita hanya menyisakan satu butir impian kecil diantara ratusan etalase dunia kita. 

Sahabatku, 
angkasa terlalu luas jika cita-cita mu hanya selebar sungai,
bintang terlalu tinggi jika impianmu hanya setinggi pohon kelapa,
langit terlalu biru jika semangat hidupmu mulai memudar, 

Pejamkanlah matamu perlahan, telungkupkan kedua tangan di atas dada kurusmu, kuncupkanlah hatimu.
lalu dengarkan secara seksama suara apa yang terdengar dari sana?
jika ternyata ia masih memiliki kekuatan untuk mengungkapkan impian yang telah lama tersembunyi, maka sambutlah ia, raih semangatnya, peluk motivasinya kelak kau akan menjadi seorang pemimpi yang hebat!
namun, jika ternyata ia tak lagi menyisakan keberanian untuk sekedar melawan rasa malas dan takut  yang ada dalam dirimu,  maka  benamkanlah dirimu ke dalam tanah, karena sesungguhnya bagi dunia engkau telah lama mati!     

Apalah artinya hidup, jika tak memiliki impian hakiki.
apalah artinya mati, jika tak ada kehidupan abadi.


~Siluet impian

aku berlari melintasi lautan kerikil tajam,
di bawah lengkung langit malam,

tak kan kubiarkan mimpi ini karam,
meski perahu impian sempat tenggelam,
meski selalu saja ku temukan awan hitam,
bersembunyi di balik masa yang suram,

aku terus berlari menyibak jubah malam yang kelam,
di balik padang ilalang yang tak pernah tersiram,

disana ku temukan banyak impian yang karam,
yang menyerah karena pandangannya mulai buram,
yang tak kuat meneguh air kehidupan yang penuh garam.

kini tiba saatnya menatap siluet mimpi,
siluet harapan dan cita-cita,

www.inspirasimu-motivasiku.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar