expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Kamis, 30 Mei 2013

Puisi Perpisahan





Setengah dasawarsa yang lalu 
perjalanan kecil ini dimulai, 
Dengan segumam asa 
hingga menjadi satu teriakan yang membahana.

Tak ada satu pun janji yang terakad, 

tak juga satu kata yang terucap, 
 kecuali janji dan kata setia 
untuk menggapai satu ranting impian 
yang dulu sempat tergumam. 
Bukit itu yang kini mulai terlihat dibalik lensa kaca.  

Ku untai satu persatu kata dalam tulisan ini 
bersama sejumput kelelahan 
yang mulai merayap ke seluruh sendi.
Aku lelah, namun aku masih tahu arah,
Aku jemu, namun tak ku ambil jalan yang keliru.

Aku hanya bisa terpejam,
 saat penat mematuki selingkar pita,
aku nikmati rasa sakit, aku temani rasa perih,

luka adalah temanku,
lelah adalah sahabatku, 
karena luka selalu mengingatkanku atas kelemahanku,
karena lelah selalu mendorongku 
untuk mengejar mimpi dan cita-citaku...





Setiap hari ku persiapkan bekal untuk bisa kembali ke sana,
Setiap detik ku isi dengan melejitkan valensi diri,
Ku lahap semua ilmu yang ku perlukan,
Ku bentangkan ilmu yang ku sajikan.

Saat ini,
Aku hanya mampu membawa biji-biji melati,
telah ku tanam di antara gundukan tanah di kebun-kebun waktu.  

Ketika suatu hari nanti, 
Ketika saat itu tiba,
Aku berjanji untuk datang membawa sekebun bunga melati 
yang tengah mekar dan mewangi,
Dan kan ku berikan semuanya untukmu,
Hanya untukmu,     

selamat tinggal Jatinangor,
selamat tinggal kawan-kawan seperjuangan, 
Selamat bertemu di puncak kehidupan selanjutnya,
puncak kemuliaan hidup..


1 komentar:

  1. puisinya bagus akhi...
    terutama bait ini ana suka,,,

    Saat ini,
    Aku hanya mampu membawa biji-biji melati,
    telah ku tanam di antara gundukan tanah di kebun-kebun waktu.

    Ketika suatu hari nanti,
    Ketika saat itu tiba,
    Aku berjanji untuk datang membawa sekebun bunga melati
    yang tengah mekar dan mewangi,
    Dan kan ku berikan semuanya untukmu,
    Hanya untukmu,

    salam kenal
    mohamadnusur@gmail.com

    BalasHapus