expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

beres

Tampilkan postingan dengan label Endless Inspiration. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Endless Inspiration. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Februari 2014

Sebuah pelajaran : rimba waktu




Kawan, maukah kau ku ingatkan tentang sebuah pelajaran sederhana? Kisah yang mengajarkan kita tentang betapa pentingnya waktu dan kesempatan yang kita miliki. Ini adalah kisah pemuda pengembara di sebuah negeri antah berantah yang mendapat titah dari gurunya untuk menjelajah rimba belantara. Sang guru memintanya untuk memotong sebuah dahan pohon terelok yang ia temukan, namun dengan satu syarat sederhana, ia harus terus berjalan maju dan tak boleh berjalan kembali ke belakang. 

Dengan ringan ia melangkahkan kakinya, sedepa demi sedepa, sehasta demi sehasta. Sambil berjalan, ia memperhatikan satu demi satu dahan yang ia temui. Baginya, semua dahan tampak kokoh dan elok. Ia terhenti di sebuah pohon besar dan tinggi. Ia mendongak dan memandang sebuah dahan yang paling menarik perhatiannya. Ia putuskan untuk naik dan membawa pulang dahan tersebut. Namun, sesaat sebelum ia memotong dahan tersebut, ia melihat dahan di pohon lain yang lebih bagus. Ia kembali turun dan menghampiri pohon di depannya, bergegas ia memanjat dengan penuh semangat karena merasa telah berhasil menemukan dahan paling bagus yang pernah ia temukan. Setelah berhasil sampai ke ujung batang pohon, ia melompat dan terkejut. Ternyata, dahan tersebut dipenuhi ulat bulu dan membuatnya rapuh! Ia merasa menyesal karena lebih memilih dahan yang jelek. Ia ingin sekali kembali ke pohon sebelumnya untuk mengambil dahan tadi, namun ia ingat pesan gurunya untuk tidak berjalan kembali ke belakang. Dengan penuh rasa penyesalan, ia kembali melangkah mencari dahan yang lain.

Lama ia berjalan, dan tak ada satu pun dahan yang menarik perhatiannya lagi. Semua dahan tampak sama dan tidak istimewa. Terkadang ia menemukan dahan yang terlihat kokoh dan elok, namun ternyata rapuh setelah disentuh. Ia memanjat dan turun lagi, ia mencari dan kecewa lagi. Terus berulang dan berulang. Di depannya tampak seberkas cahaya yang menandakan ujung rimbunnya rimba. Ia semakin gelisah dan akhirnya memutuskan untuk memotong sebuah dahan terakhir yang ia temui. 

Sesampainya di kediaman gurunya, ia tertunduk lesu dan menyerahkan potongan dahan yang ia pilih. Melihat air muka si pemuda, guru itu pun tersenyum dan menepuk pundak sang murid. Dengan nada pelan, ia berkata: 

"anakku, inikah dahan yang kau pilih?

"....." si pemuda diam dan semakin terbenam dalam kelesuan.

"kau yakin memberikan dahan seperti ini kepadaku?"

"tidak! maaf guru, sebelumnya aku telah menemukan dahan terelok yang pernah aku lihat, namun saat hendak aku memotongnya, aku melihat dahan lain. Aku mengira dahan di pohon itu lebih bagus, tapi ternyata tidak. Dahan-dahan lain pun ternyata tidak lebih bagus dari dahan itu!" ucapnya penuh penyesalan. 

"baiklah, akan ku beritahukan maksud apa yang ingin ku sampaikan kepadamu. Nak, ketahuilah, bahwa rimba yang engkau jamahi adalah waktu, sementara dahan yang kau potong adalah tombol-tombol kesempatan yang menghampirimu. Ketika dalam perjalananmu, engkau aku larang agar tidak boleh mundur kembali ke belakang, artinya aku ingin engkau paham, bahwa dalam perjalanan hidupmu, engkau tidak akan pernah bisa kembali ke waktumu yang lalu, barang sedetik pun! Lalu, saat kau paham agar tidak mengambil kembali dahan terbaikmu di belakang, artinya aku ingin memahamkan bahwa dalam hidup ini, engkau terkadang tidak bisa mengambil kembali kesempatan terbaik yang telah engkau lewatkan. Ambil kesempatan itu atau tinggalkan dan lupakan! itu adalah pilihanmu." 

"....." si pemuda diam dan tersenyum perlahan karena mulai mengerti pelajaran sederhana dari gurunya.    

-- -- -- --

       
itulah ceritanya, kawan. Cerita ini mengingatkanku tentang sebuah surat nan indah dalam kitab suci al-Qur'an. Allah swt berfirman :

"wal 'ashri, innal insana lafii husrin, illalladzina amanu wa 'amilush-sholihati, wa tawaa shaubil haqqi, wa tawaa shau bis-shobri." [QS al-Ashr : 1-3]

"demi waktu, sesungguhnya manusia ada di dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman dan yang beramal shaleh, yang saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran." [TQS al-Ashr: 1-3]

Dalam surat tersebut terdapat jenis wau qosham dan wau athof! wau qosham: Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang makna qosham yang Allah tunjukkan dalam al-Qur'an, bahwa posisi dan kedudukan objek yang di-qosham adalah istimewa, karena Allah swt tidak berqosham kecuali dengan sesuatu yang istimewa. Wau athof: yang bermakna rentetan amal paralel yang harus kita lakukan agar berlaku bijak terhadap sesuatu yang Allah telah istimewakan.

Kawanku, kita sudah begitu lama bercengkrama dengan waktu, namun kita seringkali mencampakkannya dan bahkan membiarkan berpuluh-puluh kesempatan baik berlalu begitu saja. Hari ini adalah momentum, esok pun juga. Untuk mengikrarkan kepada diri kita bahwa kita tak akan pernah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang datang kepada kita, bahwa kita tak akan membiarkan masa muda kita lenyap karena perbuatan sia-sia. Semoga hari esok kita bisa menemui kesempatan terbaik yang singgah di ruang tamu kehidupan kita. amiin. 


#dalam catatan harianku di tengah derasnya hujan ketiga di bulan ini. 
West Borneo, Ahad, 16/2/2014.    

    





Rabu, 29 Januari 2014

Sosok yang selalu menghiasi kebahagiaan




Wanita, adalah mahluk yang akan membuat laki-laki mempunyai kekuatan dalam menjalani hidupnya. keberadaannya akan selalu menjadi penyempurna atas berbagai kekurangan dan kelemahan laki-laki.

Wanita, sosok yang benar-benar bisa menjadi mitra, sahabat dan karib setia dalam hidup laki-laki. Senyumnya, suara lembutnya, parasnya, kesetiaannya adalah anugerah terbesar yang akan selalu disyukuri oleh seorang laki-laki.

Mendapatkan wanita dan menikahi wanita yang benar-benar menjadi impian laki-laki adalah sebuah anugerah yang akan melengkapi perjalanan hidupnya.

oleh karena itu, bagiku setiap laki-laki berhak bermimpi tentang setiap wanita yang diinginkan dalam hidupnya. bukan hanya itu dia juga berhak memperjuangkannya dan mendapatkan wanita yang benar-benar diinginkan dalam hidupnya.

Bukan hal hina, jika dalam satu fase laki-laki menghadapi penolakan wanita, karena wanita juga berhak menentukan pilihannya. yang terpenting dari seorang laki-laki adalah sikapnya yang tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan wanita yang benar-benar diinginkan dalam hidupnya. Karena wanita adalah bagian dari anugerah laki-laki yang harus diperjuangkan dan dimilikinya.


By the next leader


taken from :
http://nuranibiru.blogspot.com/2013/10/sosok-yang-selalu-menghiasi-kebahagiaan.html

Rabu, 25 Desember 2013

Oh...Muslim Boy


Oh...Muslim Boy
By: Shukri

Oh…Muslim boy, Azan, Azan is calling.
Stop playing coins, come on to mosque for praying.
The sun has gone, the night, the night is coming.
Come back to home, prepare for Maqrib praying.

In the dark sky, full moon, full moon is shining.
Gaze at the sky, lot of the stars is twinkling.

Thank you Allaah, so nice, so nice for everything.
Alhamdulillah is the best word for praising.
Oh…Muslim boy,
Oh…Muslim boy,
I love you so.





Rabu, 04 September 2013

3rd note - Pit Stop



3rd – daily note

Apakah Anda penggemar Grand Prix? atau sesekali pernah menonton Grand Prix? Kejuaraan mobil super cepat Formula 1 yang diikuti oleh puluhan negara dan diminati oleh jutaan pasang mata di berbagai belahan dunia. Jika ya, selain mengenal siapa pembalap yang Anda Jagokan, Anda juga pasti mengetahui sebuah fitur paling menegangkan, yakni Pit Stop. Pit Stop merupakan salah satu fitur GrandPrix yang paling menegangkan sekaligus menarik. Menang dan kalah kerap ditentukan oleh pit stop dan pit crews. Bayangkan, hanya dalam hitungan detik, sejumlah aktivitas krusial harus dilakukan oleh pit crews dengan sempurna, tidak boleh ada satu kesalahan kecil sekali pun.

          Tingkat kerumitannya berada pada level advance, tidak percaya? Mari kita simak durasi dan aktivitas yang harus dikerjakan, pra, saat dan pasca pit stop. Satu lap sebelum jadwal memasuki pit stop, tim mengkonfirmasi pembalap untuk bersiap memasuki pit stop melalui radio. 10 detik, mobil balap memasuki jalur pit. 3 detik, mobil memasuki garasi. 0 detik (saat pit stop), pembalap mengatur gigi pada kondisi netral dan menginjak pedal rem. “wheel gun crews’ menggunakan senjata udara untuk mengangkat mur roda, pada saat yang sama, mobil diangkat dengan dongkrak. 1,5 detik, selang pengisi bahan bakar dihubungkan. 2 detik, wheel off crews mengangkat keempat roda, wheel on crews menempatkan roda baru. Crew yang lain membersihkan kaca helm. 3 detik, keempat roda sudah terpasang, wheel gun crews mengencangkan mur roda. Setelah selesai, mereka mengangkat tangan untuk memberi sinyal bahwa semua berjalan lancar. 4 detik, semua roda sudah terpasang, dongkrak menurunkan mobil. 5,5 detik, lollipop man memberikan sinyal kepada pembalap untuk memilih gigi satu. 6,5 detik, selang pengisi bahan bakar dicabut, dalam durasi 0,3 detik pembalap harus tancap gas. 7 detik, mobil berada di jalur lintasan, tutup bahan bakar tertutup otomatis, pembalap siap kembali ke arena balapan.


Banyak orang beranggapan bahwa semakin cepat durasi pit stop, semakin besar potensi untuk memenangkan balapan. Namun, cepat saja ternyata tidak cukup. Pit stop harus efektif, akurat dan cepat atau dengan kata lain, dilakukan oleh orang-orang yang cakap. Itulah pit stop  berkualitas. Begitu pun dalam perjalanan kehidupan kita, di sela kesibukan kita dalam menjalankan agenda kehidupan, ternyata ada baiknya kita menyempatkan waktu walau sejenak untuk memasuki jalur pit stop untuk melakukan pembenahan dan penyesuaian diri. Adakalanya kita terus menerus ‘kalah’ dalam berbagai ‘pertarungan’, baik dalam hal kuliah, dakwah juga maisyah.  Misalkan, IPK terus melorot, padahal sudah memasuki semester akhir. Amanah dakwah banyak yang tidak terselesaikan dan berujung tidak maksimal, bersamaan dengan kondisi keuangan yang seret. Lalu ditambah dengan adanya perasaan gundah akibat tidak kunjung mendapatkan kepastian untuk mendapatkan calon istri/suami yang diidamkan. Maka, ketika itu terjadi, mari kita coba tengok ke belakang, adakah satu dari beberapa tingkah laku kita yang menyalahi tikungan-tikungan rute visi hidup kita? Adakah niat kita yang berbelok dari garis awal keridhan Allah swt? Untuk siapa dakwah kita? atas alasan apa kuliah kita?  jika terdapat kekeliruan, maka tandai dan benahi agar di hari esok kita tidak mengulangi kesalahan yang sama, jika tidak, maka jangan lantas bergembira, karena di depan, masih ada jalanan yang terjal dan berliku yang menunggu kita.

Memasuki jalur pit stop, artinya kita memantapkan kembali semangat dan amal agar sesuai dengan arena kita sebagai seorang muslim paripurna. Muslim yang memberikan ketaatan semata-mata hanya kepada Allah, menjalani ragam kehidupan dengan syariat yang Allah tentukan, dan menantikan kehidupan akhirat yang Allah gariskan. liLlah, biLlah, ilaLlah.

Beristirahat sejenak memang penting, namun jika terlalu lama akan mendatangkan celaka karena terlalu lama beristirahat artinya memberikan kesempatan bagi rasa malas untuk membombardir susunan keyakinan yang sudah ditata.  Seperti halnya dalam sebuah kapal, kemalasan bagaikan ton-ton jangkar penambat yang menyebabkan kapal tersebut malah teronggok dan tenggelam di sisi dermaga. Padahal sebuah kapal dicipta untuk berlayar di samudera biru yang luas menuju pulau yang dituju.  Kemalasan membuat kita berdiam diri terlalu lama hingga kehilangan gairah dan semangat untuk bergerak meraih pencapaian hidup, lalu membiarkan pohon impian kita berguguran menyisakan ranting-ranting penyesalan. 

‘Istirahat’ yang berkualitas adalah pit stop yang berkualitas, mari menjalani pilihan hidup dengan pertimbangan yang matang, dengan menjadikan dakwah sebagai poros usia, memilih pendamping hidup terbaik untuk kita jadikan sebagai partner dan ibu bagi anak-anak kita, serta memilih kesibukan yang berkorelasi dengan visi hidup kita. Berat atau ringan, semuanya melahirkan keputusan yang akan menentukan kehidupan kita nanti. 

The time to life at its simplest meaning, the crucial moment that determines our fate in living afterlife. Oh Allah, keep us in firm on the straight path and make us as inhabitant in Your eternal Jannah. Amiin, yaa mujibassa'ilin.


#dalam catatan harianku di Pulau Borneo


   


Kamis, 29 Agustus 2013

Welcome to The Dayak Island


#2nd - Daily Notes

Seorang pemimpin besar memiliki mimpi besar, karenanya ia diuji dan dihadapkan dengan realitas-realitas kehidupan yg akan mengukur seberapa besar mimpinya, seberapa kuat komitmennya. Mungkin, sepertinya itu adalah kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan suasana hatiku belakangan ini. Melintasi laut jawa, lalu akhirnya singgah di kawasan equator bumi yang panas menyengat, garis khatulistiwa. Di kala Shubuh, pagi, dhuha, siang, sore, magrib hingga menjelang malam lewat udaranya luar biasa panasss. Baru tujuh hari menginjakkan kaki disini, tiba-tiba merindukan tanah kelahiran yang dingin dan asri.. ups, gawat! ingat, sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai!  bisikku dalam hati, ok, siap.. tancap gas!    

"Selamat datang di pulau dayak, welcome to the dayak island!" Kata salah seorang pria gagah nan gundul yang mengaku sebagai suku Sunda yang sudah satu tahun merantau di Pulau Borneo. Di Bandung, mitos dan cerita-cerita mistik yang berkembang tentang suku dayak begitu dahsyat dan bahkan cukup kuat untuk membendung seseeorang untuk merantau ke pulau Kalimantan. Mitos santet, pelet, hingga mantra-mantra hitam adalah senjata yang harus diwaspadai oleh para perantau yang singgah di Pulau Borneo, katanya. Ternyata, setelah satu minggu tinggal dan menetap di sini, itu memang mi-tos.. ya ya, sekedar mitos. Orang-orang disini sangat ramah, tentu disertai dengan sikap kita yang santun dan tidak jumawa.    

Dua suku yang menghuni Pulau Borneo adalah suku melayu dan suku dayak. Mayoritas suku dayak beragama Khatolik, sementara suku Melayu beragama Islam. Sungguh menakjubkan, melihat dua agama besar yang bersatu. Mendengar nada dan logat percakapan mereka yang khas membuatku terhibur. Jujur, aku salut dengan kearifan lokal mereka yang menyatu dengan prinsip keagaman yang kental, mereka adalah kaum pribumi yang loyal dan hormat terhadap sesama. I supposed that Borneo is an amazing place in Indonesia!  

Selama ada kehidupan, pasti selalu ada kisah yang dapat diceritakan.. Ada sejarah yang dapat ditorehkan.. Ada impian yang menunggu untuk diwujudkan..

Ya Allah, aku tahu bahwa setiap langkah pasti meninggalkan jejak, ku harap jejak inilah yang akan mengingatkanku untuk tak henti berlari mengejar mimpi yang telah tertancap dalam sanubari. Menimba ilmu,  mengembara waktu, meniti jalan hidupku yang panjang dan berliku. Semoga hidupku yang satu kali ini memberi makna yang berarti bagi mereka yang mengenal dan mendo'akanku. 

Ya Allah, kini kian aku sadari bahwa apa yang ku cari ternyata tidak ada di bumi ini. karena yang ku cari adalah tatapan mata tujuh puluh tujuh bidadari, telaga air yang segar bertepi, taman hijau yang luas dan indah berseri, serta kehidupan abadi. dan ku mengerti, bahwa semuanya hanya akan ku dapati saat mengembara waktu menuju ridha-Mu.. LiLlah, BiLlah, ilaLlah.

Bersama milyaran bintang yang bersinggasana di langit kebesaranNya, ku bentangkan mimpiku, ku rendahkan sayap di lembah keanggunan malam, agar aku bisa memaknai satu persatu pengalaman ini yang terbentang dalam kitab hidupku.. Hidup itu menakjubkan, kawan..



#dalam catatan harian hidupku di Pulau Borneo..


Selasa, 13 Agustus 2013

Pemuda-pemuda Sejuta Ambisi



Pemuda yang memiliki visi dan ambisi jauh lebih membanggakan daripada pemuda yang berprestasi namun minim visi. Meski ia tertatih-tatih dalam perjuangannya, namun ia menjadi inspirasi dan menjadi simbol apresiasi bagi keluarga yang dicintainya. Itulah pemuda sejati, pemuda kaya hati, dambaan banyak hati.


Berangkat dari pengalaman dan pantuan ternyata banyak sekali, loh pemuda-pemuda disekitar kita yang terkategori sebagai pemuda visioner tersebut. Namun, ya persis seperti apa yang saya katakan, sebagian besar pemuda-pemuda tersebut (saat ini, red) dalam kondisi dan situasi yang cukup memprihatinkan, khususnya dalam hal finansial. Kondisi finansial dengan karakter pemuda tersebut bagaikan dua kutub magnet berbeda yang berdekatan, sulit untuk dipisahkan!  

Ada dua hal yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi, pertama, karena mereka masih menjalani status sebagai mahasiswa yang notabene harus menjalani masa studi dan agenda perkuliahan yang padat-merayap, otomatis waktu luang yang semestinya dioptimalkan untuk menjalankan usaha produktif sangatlah sempit, bahkan dikatakan tidak ada sama sekali! kedua, karena adanya keputusan nekad mereka untuk terjun di dunia organisasi demi mengasah keterampilan, baik ilmu agama, leadership-management, building character, building confidence, time mastery dan seabreg softskill lainnya. 

Dengan adanya dua kondisi tersebut, akan sangat dipastikan dan dimaklumi jika mereka saat ini belumlah mampu memberikan jawaban yang maksimal ketika ditanya dalam hal finansial. Bukannya tanpa perhitungan, mereka yakin bahwa suatu saat setelah mereka meninggalkan bangku kuliah di universitas, pengorbanan dan kesabaran mereka selama ini tidak akan pernah sia-sia, saat itu mereka benar-benar siap menghadapi dunia dengan segala bekal yang telah mereka siapkan. Meski pun saat ini, mereka harus dipandang sebelah mata bahkan oleh komunitas mereka sendiri. 

Di ujung jalan ada pencapaian, di sana letak kebahagiaan. Terus bergeraklah wahai para pemuda, karena dunia membutuhkan kita, mari kita genggam cakrawala lalu katakan pada dunia, bahwa kita BISA!

Salam Membara!      


 

Sabtu, 04 Mei 2013

Inspiring musical cover




Cukup banyak yang bertanya-tanya, sembari tak sabar untuk menunggu kapan buku "Pendaki Menara Malam" ini terbit. Tenang ya, kawan. sebenarnya, buku ini sudah hampir selesai, kok. Pengerjaannya pun tidak terlalu rumit, karena berlatar seputar perjalanan hidup dan pengalaman saya semasa aktif belajar memimpin di dakwah kampus. Hanya saja mungkin tipologi novel seperti ini tidak akan terlalu cukup heboh di pasaran. Tapi, itu bukanlah masalah besar, menyalurkan passion sembari berbagi inspirasi adalah sebuah sensasi tersendiri bagi saya, itu sudah lebih dari cukup dan itu yang lebih penting.

Nah, sebelum saya kirimkan naskah yang utuh ke beberapa koneksi penerbit, saya ingin berbagi kepada sahabat semua, sebuah musik pengiring yang selalu saya putar di setiap malam ketika menulis novel ini. Sebuah lagu instrumental yang setia mengiringi pikiran saya ketika terhanyut di sungai keindahan langit malam dan selalu terjaga menjaga batas-batas romantika seorang pemuda pekerja keras agar tidak terjatuh ke dalam lubang monoton dan kompleksitas.      

semoga bermanfaat, semoga menginspirasi..

- untuk mendownload, klik gambar ilustrasi atau klik :
http://www.4shared.com/file/Ui09omHo/Pendaki_menara_malam.html


Song :
Do You? by Yiruma

Kamis, 21 Maret 2013

Dari Imam Syafi'i Kita Belajar



ilustrasi gambar :  Lukisan Dakwah Islam

Alkisah, ada seorang pemuda yang dikenal dengan kegigihannya dalam belajar dan semangatnya yang sangat besar untuk menuntut ilmu. Ia lahir pada tahun 150 Hijriyah, tahun wafatnya seorang ulama besar di bidang fiqh, yakni  Imam Abu Hanifah. Siapa yang dapat menduga, karena kecintaanya yang teramat besar terhadap ilmu, kelak pemuda ini menjadi Imam bagi mazhab yang diikuti oleh 28% umat Islam sedunia sekaligus imam bagi mazhab terbesar kedua setelah mazhab Hanafi. Pemuda itu bernama Muhammad dengan kun-yah Abu Abdillah, yang saat ini kita kenal sebagai Imam Syafi'i.  

Selasa, 19 Maret 2013

Melukis Malam


Senja turun di bukit cahaya,
mendesak satu persatu ujung pena rerumputan malam,
jiwaku masih saja mendaki menara malam yang curam,
seakan menari di antara celah impian manusia yang karam,

Diriku,
biarlah kau miskin harta,
juga miskin rupa,
asal jangan kau miskin rasa,
juga miskin air mata,
...
kau punya segenggam cinta dan airmata,
yang akan menumpahkan tinta dan derita,
yang akan menghiasi intan dan pelita, 

kau punya sejuta rasa dan cinta,
yang akan menyalakan warna dan pena,
yang akan mencerahkan mutiara dan dunia,


Hujan turun di lembah kehidupan,
melindungi satu persatu pendaran sinar perjuangan,
hatiku masih saja terpaut pada satu bukit yang terpendam,
seakan meneduh di antara rindang angan-angan manusia yang telah karam.

Jumat, 01 Maret 2013

Dialog Dua Hati (on going)



Tentang indahnya sebuah kasih sayang, tentang kerasnya perjuangan, tentang besarnya pengabdian dua insan yang sedang berusaha memahami dan memaknai arti cinta kepada Allah swt. Nantikan kisah inspiratifnya....

Sabtu, 01 Desember 2012

Life is Inspiring



"hidup adalah tangga pendakian menuju puncak pencapaian. 
Satu bukit pencapaian tidak terpenuhi, 
maka ada puluhan bukit lain yang harus didaki.
ada ratusan sungai yang harus disusuri, 
ada ribuan pucuk rerumputan yang harus dilewati.

bersama kepakan sayap awan putih yang berhijrah di langit kebesaranNya,
ku bentangkan mimpi ku,
ku rendahkan sayap di lembah keanggunan alam,   " 
 agar aku bisa memaknai satu per satu pengalaman  ini,
yang terbentang dalam kitab perjalanan hidupku.

hidup itu menakjubkan, kawan....




Rabu, 17 Oktober 2012

Muhasabah dalam lelah




Hidup itu bagaikan sebuah buku, ada bab tentang kisah gembira, ada pula tentang kisah haru penuh duka. Meski terkadang, selalu saja  kita terhenti di satu lorong halaman sempit yang panjang seperti tiada berujung, halaman yang membuat kita meringis dan menangis tersedu, padahal kita tahu bahwa di halaman selanjutnya ada awan gembira yang mengepakkan hujan gerimis dalam hati.


kita berhenti tertawa setelah mendengar cerita lucu yang diperdengarkann berulang, lalu kenapa kita tak berhenti untuk menangis dan tetap saja bersedih karena satu ujian yang sama?  

semua peristiwa melahirkan pengalaman yang berharga,
menyimpan semua pelajaran dalam mozaik kehidupan. 


sayat luka peristiwa yang berkunjung terkadang menyisakan luka,
namun itulah yang membuat kita dewasa, berpikir untuk bertindak,
merenung sebelum bertutur, terhanyut sebelum melangkah.. 


dibalik kesederhanaan ada ketaatan,
dibalik kesetiaan ada ketakwaan,
dibalik kesulitan ada kemudahan,
dibalik kesunyian ada kemenangan,

jika dengan berhijrah kita bisa menjadi lebih dewasa, kenapa kita tidak bersyukur?
jika dengan bersendiri kita bisa menjadi lebih bijak, kenapa masih tidak bersyukur?
jika dengan berletih kita bisa menjadi lebih sabar, kenapa kita tetap tiada bersyukur?

ya Allah..
maafkan kami yang tiada mengingatMu, yang terkadang lupa kepada nikmatMu. Dalam suka atau duka..

ya Rabbana,
lindungi kami dari putus asa dan mati rasa,

ya Allah, ya Rabbana..
kuatkan kami..





Senin, 11 Juni 2012

Inspirasi tiada batas




 Para pejuang itu bagaikan seekor burung kecil,


Di kala sang fajar mengangkasa di langit pagi, si mungil diajarkan ketangkasan, teknik terbang dan strategi berburu oleh sang ayah, agar ia kelak menjadi seekor predator penerbang & pemburu yang ulung.

Namun, di kala bulan mulai bertengger d lengkung langit malam, sang induk selalu memanjakannya dengan cerita tentang makna sebuah kasih sayang, cinta dan pengorbanan, agar si mungil kelak menjadi seekor seniman pelembut & peramah kepada sesama.

Karena kelak, suatu saat nanti. semua orang tahu bahwa ia akan terbang menuju dimensi langit baru kehidupannya, meninggalkan sarangnya.

Jika saat itu telah tiba, ia akan terbang meliuk-liuk dengan lincah di rerumputan angkasa, menyusuri lorong langit panjang yang tiada tepi walau suatu saat badai pasti menghadang.

Lihatlah betapa hebatnya ia,kepakan sayapnya yang kekar mampu menyingsingkan awan-awan kelabu, seraya meniupkan angin ketenangan bagi sesama.

Tatapan matanya menyala tajam penuh siaga,siap menukik tajam untuk menerkam sang mangsa. Siapa pun yang berani menghalangi dan merintangi tujuannya akan berhadapan dengan mahkota kewibawaan & kebijaksanaannya.

Sahabat, mungkin saat ini kita masih seperti burung yang kecil, sayap kita masih terlalu mungil untuk menghadapi angkasa kehidupan yang penuh dengan sesuatu yang baru. kita masih minim pengalaman serta butuh banyak ilmu agar kita semakin mantap dalam menjalani kehidupan.

Namun percayalah, tak lama lagi kita semua akan tumbuh besar menjadi pribadi yang berkualitas dan penuh wibawa, pribadi yang ditakuti lawan dan disegani kawan.

Ingatlah sahabat, tanggung jawab kita akan bertambah besar seiringan dengan usia kita yang juga semakin bertambah.

be a warrior!

~ Lembaga Dakwah Sekolah Hizbut Tahrir Indonesia 
Sumedang,

.:. longlife motivation, endless inspiration .:.

Sabtu, 28 April 2012

The Pursuit of Happiness





Kebahagiaanku berada di jalan ini sungguh sangat luar biasa,
kenikmatan yang terasa karena mendaki menaranya sungguh  nikmat tiada terkira,
     

aku heran, kenapa tidak semua orang dapat merasakan keindahannnya,
aku heran, kepada  mereka yang menggadaikan sisa usia kepada dunia yang fana,
aku heran, kepada mereka yang menyerahkan semangat penuh warna masa muda,
sungguh ku heran kepada mereka yang putus asa karena ditinggal dunia,
yang sebenarnya hanya lewat, sekedar menyapa, lalu enyah entah kemana.
   Ketentraman menghirup udara perjalanan ini sungguh membuatku tenang,
seakan menuntun kepada aroma samudera mulia yang semilir merona,

sahabat,  
ada kenikmatan di ujung perjalanan ini, 
ada kebahagiaan di akhir perjalanan ini,
ada ketenangan di balik panjang perjalanan dakwah ini,
mari, siapa lagi yang hendak mendaki menara langit ini?  
mari, siapa yang hendak berjalan dalam perahu dakwah ini?
 menantikan jamuan Rasulullah saw tercinta di telaga Jannah yang abadi,
 bahagia, tenang dan tentram.
the pursuit of happiness..

www.inspirasimu-motivasiku.blogspot.com

Kamis, 19 April 2012

Bergegas!






Hari sudah gelap, kawan.
mentari kini sudah lelap.

Sentuh qur'anmu, perkuat hafalanmu,
pertajam akalmu, perlunak hatimu.

Hari sudah berganti, kawan.
malam kini mulai menepi.
Buka kitab 'putih-merahmu', perkaya tsaqofahmu,
hayati setiap shaff paragrafnya, fahami apa indah maknanya,

semoga Engkau menjadi seorang 'pembina & binaan' yang baik. 


Israf, adalah kewajiban kita, 
jagalah setiap pejuang yang menjadi amanah kita, 
jaga pemahaman mereka dari pemahaman yang membelokkan dari perjuangan mulia ini,

Jaga nafsiyah mereka dari aktifitas yang menjauhkan dari keberkahan & ridh Ilahi,


hari sudah berteriak, kawan.
masa depanmu kini mulai kau bina.

lekaslah berlari, kawan. 
bukankah ada impian yang harus segera kau peluk?
bukankah ada amanah yang harus segera kau jaga?
bukankah ada kematian yang harus segera kau jamu?
bukankah ada syurga yang harus segera kau tuju?

Semoga Allah memberkatimu

Selasa, 17 April 2012

Inspirasi Pagi


Bagaimana kabar, pejuang?
masihkah keikhlasan menghiasi diri,
masihkah ketakwaan melindungi hati,
masihkah keimanan menjadi inspirasi?
masihkah tawadhu berpijak di bumi?

Bagaimana kabar, pejuang?
masihkah bersemangat melintasi lautan kerikil tajam,
di bawah senyap lengkung langit malam,

Jangan biarkan perjuangan ini karam, pejuang!
meski perahu keimanan sempat tenggelam,
meski selalu saja kau temukan futur awan hitam,
bersembunyi di balik masa yang suram,

teruslah berlari menyibak jubah malam yang kelam,
di balik padang ilalang yang tak pernah tersiram,

disana kan kau temukan banyak pejuang yang karam,
yang menyerah karena pandangannya mulai buram,
yang tak kuat meneguh air kehidupan yang penuh garam.

kini tiba saatnya menatap siluet perjuangan,
siluet peradaban dan kehidupan, 
demi mengembalikan pilar-pilar singgasana keimanan, 
mahkota ketakwaan..

Syariah - Khilafah..

~SELAMAT PAGI!
wahai, INSPIRASI BUMI!

Senin, 09 April 2012

Longlife motivation, endless inspiration.


Di satu sudut kota Mekah, seorang pemuda hitam legam sedang terbaring sambil terengah-engah menatap langit biru yang berenda awan tanpa ujung. Pandangannya kosong, matanya menatap perih, bukan karena lelah bekerja atau bergembala di tengah terik padang pasir, melainkan karena saat itu ia sedang disiksa oleh sang majikan, Umayyah bin Khalaf yang kala itu geram karena tingkah laku si  budak hitam memeluk agama baru yang dibawa oleh Muhammad bin Abdillah. Siapakah pemuda hitam yang kini tengah menggeliat itu? Ya, betul. Ia adalah Bilal bin Rabbah sang muadzin Rasulullah, si Habsyah hitam yang tak memiiki apa pun, bahkan tidak memiliki diri dan hidupnya sendiri yang kemudian menjelma menjadi teladan keimanan, pijar keteladanan perjuangan bagi umat muslim sampai saat ini.
Meski saat itu ia adalah seorang budak, namun keteguhannya dalam beriman menyalip derajat manusia-manusia yang bebas di mata Allah swt, meski saat itu ia adalah seorang miskin papa, namun keteladanannya dalam perjuangan telah menghantarkannya ke Syurga Allah yang super mahal, yang selalu didamba oleh setiap jiwa. subhanallah, bayangkan, ketika ubun-ubun bertopikan panas matahari, ditindihkanlah sebongkah batu besar ke atas dadanya yang tipis. Ayunan cambuk yang menyobek kulit dan dagingnya menemani hembusan angin padang pasir yang seakan lembut membelai tubuh kurusnya. Perih terasa, namun ternyata tidak ada kata yang keluar dari lisannya kecuali ucapan “Ahad… Ahad..”   Allahu akbar! Sungguh menakjubkan!
Kekuatan inspirasi seperti apa yang mampu membuatnya tegar sekokoh batu karang di tengah deburan ombak yang ganas demi mempertahankan keimanannya? Jenis motivasi seperti apa yang mampu menghantarkan seorang budak menjadi manusia yang dikenang bumi, dan dimuliakan para penghuni langit? Apakah karena dorongan untuk mendapatkan materi? Atau karena dorongan emosional semata? Tentu bukan. Mari kita buka al-Qur’an dan perhatikan secara mendalam penggalan surat yang mampu menyusup ke dalam hati siapa pun yang membaca dan merenungkannya :   

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin
diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka”
(QS at-Taubah [9] : 111)

Al-quwwah ar-Ruhiyah- kekuatan motivasi tiada henti, sumber inspirasi tiada batas
 Inspirasi inilah yang dimiliki oleh Bilal dan para sahabat lainnya, motivasi inilah yang menumbuhkan mentalitas baja dalam jiwa setiap pejuang yang tak kenal lelah menyusuri terjalnya jalan dakwah. Begitu dahsyatnya motivasi ini sebab bersumber dari segarnya bulir keimanan, yang menjadikan keridhoan Allah swt sebagai pucuk tujuan (ghayah al-ghayah).  Motivasi yang senantiasa mengasah militansi dakwah para pejuang Islam. Motivasi untuk mengharapkan keridhoan Allah swt yang akan berbalas pahala dan syuga. Nikmat syurga yang jika dibandingkan dengan senikmat-nikmatnya kehidupan dunia sangatlah tak sebanding. Nikmat dunia jika dibandingkan dengan nikmat syurga  ibarat setetes air dengan lautan yang sangat luas.  Penderitaan yang dialami ketika di dunia semasa menegakkan panji Islam pun tak kan terasa, kaki yang terluka karena tertancap duri kehidupan akan lekas sembuh kembali, pundak yang bungkuk karena berat dan besar amanah yang dipikul akan segera tegak penuh kemuliaan. Tubuh yang letih karena panjang perjalanan yang ditempuh akan terasa segar penuh ketenangan.  Mata yang sembab karena himpitan ujian dan cobaan  akan bersinar penuh cahaya kebahagiaan.  Setiap butir airmata dan bulir peluh yang terjatuh di jembatan dunia  akan menjadi saksi atas balasan pahala yang disediakan Allah bagi mereka yang istiqomah di jalanNya. pahala-syurga, pahala-syurga, pahala-syurga,amin, biidznillah.
Ingatlah sahabatku, jangan sampai di yaumil akhir nanti kita menyesal karena tak memiliki al quwwah ar-ruhiyah ini, hingga hari demi hari kita habiskan dengan aktivitas sia-sia yang tidak menghantarkan kita kepada keridhoan dan syurga-Nya, bahkan malah menjerumuskan kita kepada kemurkaan dan azab neraka-Nya. Naudzubillah. [#F4]

Jumat, 23 Maret 2012

Siluet impian

~Siluet impian

aku berlari melintasi lautan kerikil tajam,
di bawah lengkung langit malam,

tak kan kubiarkan mimpi ini karam,
meski perahu impian sempat tenggelam,
meski selalu saja ku temukan awan hitam,
bersembunyi di balik masa yang suram,

aku terus berlari menyibak jubah malam yang kelam,
di balik padang ilalang yang tak pernah tersiram,

disana ku temukan banyak impian yang karam,
yang menyerah karena pandangannya mulai buram,
yang tak kuat meneguh air kehidupan yang penuh garam.

kini tiba saatnya menatap siluet mimpi,
siluet harapan dan cita-cita,




Rabu, 25 Januari 2012

Khabbab bin Arats, Guru dalam Ilmu dan Pengorbanan



Khabbab bin Arats adalah seorang pandai besi yang ahli membuat alat-alat senjata, terutama pedang. Senjata dan pedang buatannya dijualnya kepada penduduk Makkah dan dikirimnya ke pasar-pasar.

Sejak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Khabbab pun mendapatkan kedudukan yang tinggi di antara orang-orang yang tersiksa dan teraniaya. Ia mendapat kedudukan itu di antara orang-orang yang walau pun miskin dan tak berdaya, tetapi berani dan tegak menghadapi kesombongan, kesewenangan dan kegilaan kaum Quraisy.